Selamat siang agan-agan sekalian, pada postingan perdana ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menambahkan atau mengkonfigurasi sebuah alamat Internet Protocol Address atau biasa di sebut dengan IP Address. Pertama-tama saya akan membuat alias untuk para visitor Lonepedia ini dengan sebutan (Loner), dengan begitu saya bisa basa-basi dengan sebutan itu hehe. Ok tidak perlu panjang lebar, mari kita simak pembahasan berikut.
Sebelum menjelaskan tahapan konfigurasi, sebelumnya saya akan menjelaskan bahwa sistem operasi yang saya gunakan disini adalah Ubuntu 16.04 Server 64bit dan menggunakan Virtualisasi untuk menjalankan sistem operasi ini. Sedikit informasi saja, bahwasanya konfigurasi pada setiap sistem operasi linux itu sama, hanya saja formatnya yang berbeda-beda. Seperti halnya pada sistem operasi Ubuntu ini, akan sama seperti konfigurasi pada Debian.
Begitu pula dengan alamat IP Address yang terbagi menjadi 2 versi (IPv4 & IPv6), 2 bagian (Static & Dynamic), dan dibagi menjadi 2 jenis (Public & Private) . Saya tidak akan menjelaskan versi IP Address, namun saya akan menjelaskan sedikit tentang Static & Dynamic IP Address. IP Dynamic biasanya didapatkan (dibroadcast) dari pihak ketiga seperti server atau entah itu berasal dari Router dan Access Point, sedangkan untuk IP Static berasal dari konfigurasi manual. Ok selanjutnya kita langsung ke tahap konfigurasi, saya asumsikan disini bahwa para Loner sudah menginstall sistem operasi linux server.
Step 1
Ketikan perintah ifconfig lalu tekan enter, maka akan tampil informasi berikut :
*Note : enp0s3 adalah nama dari interface adapter network yang saat ini sedang dalam kondisi Dynamic Address yang di dapat oleh NAT interface. Terlihat diatas bahwa IP yang didapat adalah inet addr:10.0.2.15 Mask:255.255.255.0
Step 2
Selanjutnya kita akan mengubah/menambahkan/mengkonfigurasi interface tersebut menjadi IP Static. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka file konfigurasi yang berada pada directory /etc/network/interfaces. Untuk membuka file tersebut, kita bisa menggunakan text editor visudo atau menggunakan nano. Untuk pemula saya sarankan menggunakan nano dikarenakan text editor ini lebih mudah digunakan. Ketikan perintah nano /etc/network/interfaces :
*Note : Fokus pada baris enp0s3, disana terdapat konfigurasi DHCP yang menandakan bahwa interface tersebut dalam kondisi Dynamic IP. Pada kasus ini saya hanya akan menambahkan IP Address Static dan membiarkan enp0s3 dalam kondisi DHCP agar sistem operasi ini tetap dapat terkoneksi dengan Internet.
Step 3
Untuk menambahkan interface, pastikan kita mengetahui nama dari interface dari network adapter kita dan memiliki adapter tambahan. Caranya ketikan perintah lspci | egrep -i --color 'network|ethernet' lalu tekan enter, maka akan terlihat seperti berikut :
lalu ketikan perintah lshw -class network maka akan tampil baris berikut :
*Note : Seperti pada gambar diatas, interface yang nantinya akan ditambahkan adalah enp0s8 karena enp0s3 sudah digunakan untuk IP Dynamic.
Step 4
Selanjutnya kita tambahkan baris konfigurasi untuk menambahkan IP Static, perintahnya seperti yang ada pada gambar berikut :
*Note : Ubah baris dhcp menjadi static dan tambahkan baris address dan juga netmask (saya tidak akan menjelaskan IP dan netmask karena saya asumsikan bahwa Loner disini sudah mengerti cara pembagian IP Address).
Step 5
Langkah terakhir adalah restart atau reload service adapter network yang telah kita konfigurasi. Terdapat 3 cara untuk melakukan reload service pada Ubuntu, diantaranya :
Gunakan salah satu dari 3 langkah diatas untuk melakukan restart service, lalu cek kembali dengan mengetikan ifconfig, maka akan tampil baris berikut :
Step 6
Terakhir dari yang terakhir, lakukan testing pada IP tersebut dengan cara melakukan ping terhadap IP yang telah kita konfigurasi diatas. Disini saya akan melakukan test ping melalui sistem operasi windows.
*Note : Pastikan semuanya dalam satu jaringan, maka akan tampil seperti gambar diatas jika konfigurasi sudah benar. Jika gagal entah itu Request Time Out atau Network Unreachable pastikan kembali IP Address dan konfigurasi adapter server maupun client kalian.
Yap, selesai sudah tutorial Konfigurasi IP Address Pada Linux Server berikut. Jika ada hal yang sekiranya kurang dimengerti, silahkan isi kolom komentar di bawah, dan sebisa mungkin akan kami bantu :D Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di post berikutnya.
Sebelum menjelaskan tahapan konfigurasi, sebelumnya saya akan menjelaskan bahwa sistem operasi yang saya gunakan disini adalah Ubuntu 16.04 Server 64bit dan menggunakan Virtualisasi untuk menjalankan sistem operasi ini. Sedikit informasi saja, bahwasanya konfigurasi pada setiap sistem operasi linux itu sama, hanya saja formatnya yang berbeda-beda. Seperti halnya pada sistem operasi Ubuntu ini, akan sama seperti konfigurasi pada Debian.
Begitu pula dengan alamat IP Address yang terbagi menjadi 2 versi (IPv4 & IPv6), 2 bagian (Static & Dynamic), dan dibagi menjadi 2 jenis (Public & Private) . Saya tidak akan menjelaskan versi IP Address, namun saya akan menjelaskan sedikit tentang Static & Dynamic IP Address. IP Dynamic biasanya didapatkan (dibroadcast) dari pihak ketiga seperti server atau entah itu berasal dari Router dan Access Point, sedangkan untuk IP Static berasal dari konfigurasi manual. Ok selanjutnya kita langsung ke tahap konfigurasi, saya asumsikan disini bahwa para Loner sudah menginstall sistem operasi linux server.
Step 1
Ketikan perintah ifconfig lalu tekan enter, maka akan tampil informasi berikut :
*Note : enp0s3 adalah nama dari interface adapter network yang saat ini sedang dalam kondisi Dynamic Address yang di dapat oleh NAT interface. Terlihat diatas bahwa IP yang didapat adalah inet addr:10.0.2.15 Mask:255.255.255.0
Step 2
Selanjutnya kita akan mengubah/menambahkan/mengkonfigurasi interface tersebut menjadi IP Static. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka file konfigurasi yang berada pada directory /etc/network/interfaces. Untuk membuka file tersebut, kita bisa menggunakan text editor visudo atau menggunakan nano. Untuk pemula saya sarankan menggunakan nano dikarenakan text editor ini lebih mudah digunakan. Ketikan perintah nano /etc/network/interfaces :
*Note : Fokus pada baris enp0s3, disana terdapat konfigurasi DHCP yang menandakan bahwa interface tersebut dalam kondisi Dynamic IP. Pada kasus ini saya hanya akan menambahkan IP Address Static dan membiarkan enp0s3 dalam kondisi DHCP agar sistem operasi ini tetap dapat terkoneksi dengan Internet.
Step 3
Untuk menambahkan interface, pastikan kita mengetahui nama dari interface dari network adapter kita dan memiliki adapter tambahan. Caranya ketikan perintah lspci | egrep -i --color 'network|ethernet' lalu tekan enter, maka akan terlihat seperti berikut :
lalu ketikan perintah lshw -class network maka akan tampil baris berikut :
*Note : Seperti pada gambar diatas, interface yang nantinya akan ditambahkan adalah enp0s8 karena enp0s3 sudah digunakan untuk IP Dynamic.
Step 4
Selanjutnya kita tambahkan baris konfigurasi untuk menambahkan IP Static, perintahnya seperti yang ada pada gambar berikut :
*Note : Ubah baris dhcp menjadi static dan tambahkan baris address dan juga netmask (saya tidak akan menjelaskan IP dan netmask karena saya asumsikan bahwa Loner disini sudah mengerti cara pembagian IP Address).
Step 5
Langkah terakhir adalah restart atau reload service adapter network yang telah kita konfigurasi. Terdapat 3 cara untuk melakukan reload service pada Ubuntu, diantaranya :
Gunakan salah satu dari 3 langkah diatas untuk melakukan restart service, lalu cek kembali dengan mengetikan ifconfig, maka akan tampil baris berikut :
Step 6
Terakhir dari yang terakhir, lakukan testing pada IP tersebut dengan cara melakukan ping terhadap IP yang telah kita konfigurasi diatas. Disini saya akan melakukan test ping melalui sistem operasi windows.
*Note : Pastikan semuanya dalam satu jaringan, maka akan tampil seperti gambar diatas jika konfigurasi sudah benar. Jika gagal entah itu Request Time Out atau Network Unreachable pastikan kembali IP Address dan konfigurasi adapter server maupun client kalian.
Yap, selesai sudah tutorial Konfigurasi IP Address Pada Linux Server berikut. Jika ada hal yang sekiranya kurang dimengerti, silahkan isi kolom komentar di bawah, dan sebisa mungkin akan kami bantu :D Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di post berikutnya.